PALPRES.COM- Kementerian Agama (Kemenag) RI akhirnya angkat bicara terkait video yang beredar di masyarakat tentang Jemaah Haji yang wafat di jalanan di Makkah yang kini viral.
Dalam video yang beredar sejak beberapa hari terakhir ini memperlihatkan jemaah haji yang diketahui meninggal dunia dan terlantar diletakkan di jalanan Makkah, sementara terlihat orang-orang berlalu lalang di sekitarnya terlihat seolah tak menghiraukan.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan bahwa orang wafat dalam video tersebut bukan jemaah haji Indonesia.
“Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita,” Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief di Makkah.
BACA JUGA:Mulai Fase Kepulangan, Ini 10 Barang yang Dilarang Dibawa di Tas Bagasi dan Tas Jinjing Jemaah Haji
BACA JUGA:Bus Shalawat Kembali Beroperasi Melayani Jemaah Haji Indonesia yang Telah Tiba di Makkah
“Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko.
Menurutnya, jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur.
“Laporan tenaga kesehatan di lapangan, jemaah yang sakit atau pingsan, selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat. Sejauh ini kita tidak mendapat laporan yang kemudian tidak ditangani. Kalau di berita kan hanya ditutupi kain ihram. Itu kita tidak mendapat laporan itu,” jelas dr Indro.
BACA JUGA:Ibadah Haji Lancar, Menag Tetap Akan Evaluasi Layanan Jemaah Haji Selama di Tanah Suci
BACA JUGA:Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Debarkasi Palembang, Kloter 1 Tiba di Tanah Air 22 Juni 2024
“Semua yang ditemui tenaga kesehatan, insya Allah dilakukan tindakan medis. Kalau dibutuhkan tindakan yang lebih lagi, maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik ke poskes di Mina muapun RS Arab Saudi yang ada di sekitar situ,” sambungnya.
Ketika ada jemaah yang meninggal, lanjut dr. Indro, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD).
Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya: surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.