Pihak Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengonfirmasi, bahwa nakhoda kapal dagang melaporkan terjadi kerusakan pada kapal tersebut akibat serangan sistem udara yang tidak berawak.
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Guncang Merangin Jambi dan Sukabumi
BACA JUGA:Viral di TikTok, Begini Cara Cek Khodam Via Nama Lengkap, Hasilnya Bikin Kaget!
Tak ada awak kapal yang cidera, dan kapal nahas itu sudah melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Belum ada komentar resmi dari Kelompok Houthi terkait insiden tersebut.
Namun, pada Sabtu 22 Juni 2024, Kelompok Houthi menargetkan kapal induk AS Eisenhower di Laut Merah bagian utara dan kapal dagang di Laut Arab dengan beberapa rudal.
Kelompok Houthi yang melakukan operasi bersama faksi bersenjata Irak, menargetkan lima kapal di pelabuhan Haifa Israel dan Laut Mediterania.
BACA JUGA:Laptop Flagship Huawei Matebook X Pro, Punya 3 Fitur Canggih yang Bikin Jatuh Hati
BACA JUGA:Inilah 13 Manfaat Batu Akik Junjung Drajat, Nomor 9 Sungguh Mengagumkan
Bahkan pada November 2023 lalu, serangan Houthi hingga ke kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab.
Serangan tersebut dilakukan oleh Kelompok Houthi, sebagai bentuk dukungan mereka terhadap perjuangan Hamas di Gaza, Palestina.
Terhadap serangan Kelompok Houthi dari Yamah, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan operasi militer pada Januari 2024 lalu.
Serangan udara dilakukan di sejumlah titik yang diduga sebagai basis Houthi di Yaman.
BACA JUGA:Berikut Ciri-ciri Batu Akik yang Perlu Anda Ketahui, Simak ya!
BACA JUGA:Ini Posisi Arah Rumah yang Baik Menurut Tuntunan Ajaran Islam, Jauhi Syirik!
“Campur tangan” Amerika Serikat dan Inggris ini, diterjemahkan oleh Kelompok Houthi sebagai tantangan.