PALEMBANG, PALPRES.COM - Dengan Semakin melosotnya nilai Loyo tukar rupiah yang berada posisi Rp16.451 dolar AS di perdagangan pasar spot.
Membuat mata uang Garuda semakin melemah 1,5 poin atau minus 0,01 persen dari posisi sebelumnya.
Pada dasarnya Mayoritas mata uang di kawasan Asia sedang bergerak di zona merah.
Dalam posisi seperti ini banyak informasi pada tanggal 1 Juli nanti akan ada kenaikan signifikan dari Bahan bakar BBM
BACA JUGA:Akui Jadi Pengalaman Pertama, Elen Setiadi Akan Teruskan Apa yang Sudah Dikerjakan Oleh Agus Fatoni
Pernyataan nya apakah itu akan ada pengaruh dari perekonomian sumsel
Dalam penjelasan Hengky Purnawan S.Pt., M.SI kepala biro ekonomi Sumsel mengatakan ekonomi Sumsel tidak akan berdampak langsung.
Sebab sumsel merupakan daerah penghasil bukan konsumen.
"Biasanya kan yang naik itu biasanya produk luar negeri karena termasuk dolar nyanah sedangkan kita kan daerah penghasil seperti beras dan sawit jika ya aman," ungkap Hengky.
BACA JUGA:Tok! Revisi UU Desa Disahkan, Kini Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Saat ditanya soal kenaikan BBM Hengky menjelaskan bahwa belum ada kepastian dari kenaikan.
"Ya untuk sementara BBM belum ada kenaikan, nah jika nantinya ada kenaikan BBM akan ada Kenaikan tarif transportasi jadi itu efek domino," ungkapnya.
Tapi untuk sekarang menurut Hengky masih belum ada kenaikan jadi masih aman.