Dalam pidatonya belum lama ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa sejak awal bulan ini Rusia paling tidak sudah menembakkan 2.400 rudal ke Ukraina.
BACA JUGA:ACC Palembang Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis untuk Warga 13 Ulu
BACA JUGA:Sepanjang 10 Kilometer Sungai Dawas Tercemar Minyak, Ini Tindakan Sekda Muba
Dari jumlah rudal itu, hampir sepertiganya ditargetkan ke kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dan sekitarnya.
Bahkan dalam serangan ke Kharkiv pada Sabtu, 22 Juni 2024, Rusia membom kawasan padat pemukiman di pusat Kota Kharkiv dengan empat bom layang UMPB D-30 SN – bom udara berpemandu dengan jangkauan lebih jauh dari versi sebelumnya.
Walau bom tersebut merupakan konversi dari UMPK (Universal Gliding and Correction Module) yang dipasang pada amunisi sederhana era Uni Soviet, namun memiliki mesin kecil yang meningkatkan jarak tembaknya.
Senjata-senjata murah, meriah dan kuat tersebut, terbukti efektif dalam menimbulkan kerusakan besar di timur laut Ukraina.
BACA JUGA:Akui Jadi Pengalaman Pertama, Elen Setiadi Akan Teruskan Apa yang Sudah Dikerjakan Oleh Agus Fatoni
Dalam pemboman Rusia di Kharkiv Sabtu, 22 Juni 2024, dikabarkan tiga warga tewas.
Sedangkan tak kurang dari 52 warga sipil yang mengalami luka-luka.
Termasuk korban luka adalah anak-anak.
Sementara dalam serangan skadron pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Belgorod selatan Rusia, dikabarkan seorang wanita tewas dan 4 warga sipil mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Israel Serang Gaza, 10 Anggota Keluarga Pemimpin Hamas Tewas
BACA JUGA:CANGGIH! 4 Aplikasi Ini Bisa Melihat Peruntungan di Masa Depan
Serangan pesawat tak berawak itu, juga menyebabkan puluhan bangunan di Belgorod rusak parah.