Hizbullah menegaskan, serangan tersebut merupakan respons terhadap gempuran yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel atau IDF terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah persembunyian.
BACA JUGA:Mobil Sport Toyota GR Corolla Resmi Dijual di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya
Khususnya menargetkan bangunan di Kota Khiam dan Kfar Shuba.
Selain itu, Hizbullah juga menargetkan rudalnya ke peralatan pengawasan di sekitar lokasi Birket Risha.
Diketahui, beberapa kelompok perlawanan regional, termasuk Hizbullah, Perlawanan Islam di Irak, dan Ansarullah Yaman, telah menyatakan perang kepada militer Israel.
Kelompok-kelompok perlawanan Islam ini, terus melakukan gempuran terhadap pangkalan militer Israel.
BACA JUGA:Muzani: Prabowo-Gibran Akan Wujudkan Janji Kampanye Swasembada Pangan
Aksi yang dilakukan kelompok perlawanan Islam ini, sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan warga Palestina di Gaza untuk bebas dari penjajahan zionis Israel.
Pasca Perang Hamas - Israel meletus pada Oktober 2023, kelompok perlawanan Islam di sejumlah negara Islam di Timur Tengah mulai turun gelanggang.
Gempuran berbagai jenis senjata, mulai dari rudal, roket, hingga drone peledak, ditujukan ke Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap pejuang Hamas di Gaza.
Perang antara Hamas – Israel dipucu serangan militan Islam Palestina itu, ke Israel pada 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Cegah Korupsi di Daerah, KPK Sambangi Pemkab OKI
Dalam serangan yang disebut “Operasi Banjir Al Aqsa” tersebut, Hamas berusaha mengingatkan dunia atas kekejaman penjajah Israel yang telah membawa penderitaan bagi warga Palestina selama ini.