Sebagai tambahan informasi, bansos pangan yang dibagikan saat ini adalah kelanjutan dari bansos pangan yang dibagikan pada akhir tahun lalu.
Adapun alasan pemberian bansos tambahan dilanjutkan pada 2024, sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan, dan meminimalisir kerawanan pangan.
Diakibatkan oleh inflasi yang menyebabkan harga bahan pokok naik, dan menurunkan daya beli masyarakat.
Pada tahun ini, bansos ini tetap disalurkan.
Dengan jumlah penerima sekitar 22 juta KK (Kartu Keluarga).
Kemudian yang menjadi pertanyaan apa yang membedakan bansos ini dengan tahun lalu? Jawabannya adalah terletak pada sumber data yang dipakai.
Kalau pada 2023 sumber data adalah DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) milik Kementerian Sosial. Pada tahun ini sumber data berasal dari Menko PMK.
Dimana penerima lebih kepada data kemiskinan ekstream.
Yang membedakan hanya pada sumber data.
Di tahun ini, penerima bansos PKH (Program Keluarga Harapan), dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) tidak lagi menerima bantuan beras 10 kilogram ini.
Jika pun dilapangan ditemukan masih ada beberapa yang dapat, karena data kemiskinan ekstream yang dipakai beririsan dengan Desil 1 DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dikelola Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Jadi untuk mengetahui nama penerima kedua bansos diatas tidak lagi melalui laman www.cekbansos.go.id.