SULAWESI SELATAN, PALPRES.COM- Sebagai salah satu Proyes Strategis Nasional (PSN).
Proyek pembangunan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan menelan dana sebesar Rp4,15 triliun.
Dimana dana tersebut bersumber dari patungan yakni Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 15 persen serta dana pinjaman dari Loan Cexim Bank Tiongkok sebesar 85 persen.
Hal itu terlihat dari data Kementerian PUPR Republik Indonesia melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Tengah.
BACA JUGA:Resmi Beroperasi, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan Miliki Daya Tampung 82 Juta Meter Kubik
BACA JUGA:Jawa Barat Punya Bendungan Terbesar di Indonesia, Segini Biaya Kontruksinya
Bendungan Jenelata sendiri dibangun di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Ditjen Sumber Daya Air, Muhammad Rizal mengatakan bahwa Bendungan Jenelata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 223,6 juta m3 dengan luas genangan seluas 1.220 hektar.
"Bendungan ini dibangun dengan kontruksi Concrete Face Rock Dam (CFRD) dengan ketinggian mencapai 62,8 meter dengan daya tampung efektif sebesar 223,6 juta m3," jelas Muhammad Rizal saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat, seperti penyedia air baku sebesar 6,05 m3/detik, mereduksi banjir hingga 1.114 m3/detik, penyedia air untuk daerah irigasi seluas 26.773 hektare dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 Mega Watt.
BACA JUGA:Jawa Barat Punya Bendungan Terbesar di Indonesia, Segini Biaya Kontruksinya
BACA JUGA:Inilah Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara, Telah Anggaran Rp2,5 Triliun, Cek Lokasinya
Menurut Muhammad Rizal, pengerjaan kontruksi Bendungan Jenelata dibangun dengan anggaran Rp 4,15 Triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 15 persen dan Loan Cexim Bank Tiongkok sebesar 85 persen.
Adapun kontraktor pelaksananya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari Cina sebagai leader.
"Saat ini konstruksi Bendungan Jenelata progres baru mencapai 3,4 persen, dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2028," kata Muhammad Rizal.