BONTANG, PALPRES.COM- Berdasarkan data sebanyak 1.346 Balita di Kota Bontang, Kalimantan Timur mengalami stunting.
Tidak heran bila pemerintah setempat gencar mengeluarkan program untuk mengatasi stunting di tahun 2024 ini.
Tak terkecuali juga salah satu perusahaan Migas yang berada di Bontang.
Perusahaan itu merupakan PT Badak NGL akan usaha PT Pertamina Hulu Energi.
BACA JUGA:Pemerintah Berikan Bansos Senilai Rp200.000 Per Bulan Untuk Atasi Stunting, Begini Cara Pengajuan
PT Badak NGL pun melalui program CSR nya menjalankan program Aksi Bersama Kolaborasi Atasi Stunting (Akar Ranting).
Program Akar Ranting ini dilakukan dengan fokus sasarannya terdiri dari bayi dibawah dua tahun yang status gizinya underweight.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan berupa upaya untuk pencegahan terjadinya stunting melalui seminar pencegahan stunting yang disampaikan oleh spesialis anak Dr Arlita Putri, SpA.
Serta juga melakukan Pemberian Makan Tambahan atau PMT untuk para balita bawah dua tahun selama 14 hari.
BACA JUGA:Program PMT Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Bantu Turunkan Angka Stunting di Sumsel
Lalu menjalankan program tujuan jangka panjang berupa sosialisasi menu bergizi kepada orang tua balita sasaran, demonstrasi pembuatan makanan bergizi, pembagian kalender menu, serta sosialisasi pola asuh anak dan menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga.
Kegiatan ini diselenggarkan turut melibatkan kolaborasi multistakeholder diantaranya adalah Dinas Kesehatan Kota Bontang dan Puskesmas Bontang Lestari.
Kegiatan diadakan di Puskesmas Bontang Lestari turut dihadiri oleh Act. Manager CSR & Relations Badak LNG Sekar Arum Sari Nastiti, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bontang Chahyo Hadi Wichakso SSTP, Lurah Bontang Lestari Muhammad Akbar Aditya SSTP dan Kepala Puskesmas Bontang Lestari Drg Faradina.
“Stunting di wilayah Kelurahan Bontang Lestari data per Mei 2024 itu sekitar 33 persen.