PALEMBANG, PALPRES.COM – Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengharapkan agar adanya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Aula lantai 7 Mapolda Sumsel pada Rabu 17 Juli 2024.
Rakernis ini dilaksanakan oleh empat satuan kerja bidang di Polda Sumsel secara serentak.
Pembukaan secara resmi rakernis keempat bidang tersebut yakni Bidhumas, Bidpropam, Bid Dokkes dan Bidkum.
BACA JUGA:Polda Sumsel Unjuk Kekuatan Personel dan Perlengkapan, Siap Tanggulangi Karhutla di Sumsel
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan mohon petunjuk dan restu dari Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini Rabu, tanggal 17 Juli 2024, pukul 10.00 Wib, Rakernis Gabungan Bid Propam, Bid Humas, Bid Kum, dan Bid Dokkes Polda Sumatera Selatan secara resmi saya nyatakan dibuka,” ucapnya.
Dihadapan para peserta rakernis yang terdiri dari perwakilan satker, pejabat pengemban fungsi PPID satker, para Kasat Opsnal Polres jajaran, para Kasi Humas, Kasi Propam, Kasi Kum, Kasi Dokkes, Kanit Provoost Sat Brimob, Satpolair dan SPN serta Kapolsek dijajaran Poltabes Palembang tersebut Kapolda menyampaikan apresiasinya kepada para Kepala Bidang yang telah mempersiapkan kegiatan rakernis.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada para kabid yang sudah mempersiapkan rakernis ini dengan sangat baik, saya berharap hasil rakernis ini bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para peserta,” ujarnya.
Mengusung tema rakernis ‘Siap Mendukung Stabilitas Kamtibmas Yang Kondusif Dalam Proses Demokrasi Guna Percepatan Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan’, Kapolda juga berharap tujuan meningkatkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan dapat terlaksana.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel: Polri Punya tugas dan Tanggung Jawab Besar, Tekankan Penguatan Pengawasan Digital
Kapolda mengatakan, Bidang Humas sekarang sudah menjadi fungsi utama kepolisian dan memiliki posisi yang strategis di organisasi.
Menjaga citra kepolisian, hal ini sangat disadari oleh pimpinan Polri
“Era Post-truth membuat orang tidak mempedulikan lagi bahwa suatu berita benar atau salah, tetapi begitu viral, kemudian dianggap sebagai suatu kebenaran dan dianggap sebagai suatu informasi yang valid. Ini kita perlu meluruskannya,” pesannya.