3. Pemotongan Bahan Bakar: Hapus bahan bakar potensial yang dapat membuat api berkobar.
BACA JUGA:Sowan ke Pj Bupati Sandi Fahlepi, Ini yang Disampaikan Pengurus PCNU Muba
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Guncang Gorontalo, NTB dan Banten, Segini Kekuatan Magnitudonya
Ini termasuk menghapus ranting kering, rumput kering, dan vegetasi yang dapat mudah terbakar.
4. Penggunaan Alat Berat: Alat berat seperti traktor dan ekskavator dapat digunakan untuk menciptakan garis pemisahan api dengan menghapus vegetasi dan menciptakan parit.
5. Pemadaman Udara: Helikopter dan pesawat pemadam kebakaran dapat digunakan untuk menjatuhkan air atau bahan pemadam api ke area yang terbakar.
6. Pemadaman Api Manual: Tim pemadam api dengan alat sederhana seperti cangkul, sekop, dan alat pemadam api portabel dapat memadamkan api secara manual dengan menghentikan penyebaran api dan menggali tanah atau memadatkan tanah di sekitarnya.
BACA JUGA:Istana Wakil Presiden di IKN Segera Dibangun, Anggarannya Capai Rp1,7 Triliun
BACA JUGA:Rekomendasi 3 Kendaraan Hybrid Suzuki di GIIAS 2024, Konsumsi BBM Lebih Irit dengan Fitur Canggih
7. Bahan Pemadam Api: Penggunaan bahan pemadam api seperti busa pemadam api atau bahan kimia pemadam api dapat membantu memadamkan api dengan lebih efektif.
8. Pantau dan Pemadaman Lanjutan: Setelah api tampaknya padam, terus pantau area tersebut untuk mencegah api kembali berkobar.
Pemadaman lanjutan dan pemantauan selama beberapa hari atau bahkan minggu mungkin diperlukan tergantung pada situasi.
9. Koordinasi dan Evakuasi: Pastikan ada koordinasi yang baik antara tim pemadam kebakaran dan pihak berwenang.
BACA JUGA:Catatan Hari Pertama Sepak Bola Putra Olimpiade Musim Panas 2024, Ada 8 Pertandingan Pembuka
BACA JUGA:Walau Sumsel Bakal Kehilangan Wilayah, MATAHATI Siap Dukung Sumsel Barat Berdiri
Juga, pastikan untuk memberi peringatan dan mengkoordinasikan evakuasi jika diperlukan untuk melindungi nyawa dan harta benda manusia.