PALPRES.COM - Adanya pembangunan jalan tol penghubung Jambi - Riau memang menjadi kunci percepatan pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi, dibalik keindahan aspal yang mulus dan jarak yang singkat, menimbulkan dampak lingkungan yang cukup serius.
Terlebih, proyek jalan tol Jambi - Riau terpaksa harus membabat 800 hektare lahan hutan.
Ya, proyek Jalan Tol Trans Sumetera (JTTS) ruas Jambi - Riau menyita perhatian publik.
BACA JUGA:PGN Salurkan Gas Bumi ke Hotel Nusantara, Dukung Penyediaan Energi di IKN
BACA JUGA:Berikut 6 Manfaat Batu Akik Zamrud Bagi Manusia, Nomor 4 Terkait Keberuntungan
Proyek ambisius ini memang memperlancar arus transportasi dari kedua provinsi itu.
Sayangnya, dibalik target yang mulia, muncul kekhawatiran bakal dampak lingkungan yang akan ditimbulkan.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diperkirakan sekitar 800 hektare hutan di Riau yang harus dibabat untuk memperlancar proyek jalan tol ini.
Hal ini diketahui melalui penerbitan Surat Keputusan (SK) persetujuan kawasan hutan yang diterima Pemerintah Provinsi Riau dari KLHK.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir 2024
BACA JUGA:Berikut 5 Ciri sifat Burung Perkutut Lokal yang Dinilai Baik Untuk Dipelihara Pemimpin Masa Depan
Jumlah ini tentunya sangat menghawatirkan mengingat pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup dan ekosistem.
Perlu dipahami bahwa penebangan hutan secara besar-besaran bakal merusak habitat dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Bukan itu saja, hutan juga mempunyai peran krusial dalam menyerap air hujan dan mencegah erosi.