PALPRES.COM – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali meletus hari ini Rabu 7 Agustus dini hari tadi.
Letusan Gunung Semeru ini dengan amplitudo (getaran) maksimum 22 milimeter (mm).
"Erupsi Gunung Semeru berdurasi 102 detik itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm pada pukul 01.51 WIB," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangannya.
Menurut petugas pos pengamatan Ghupron Alwi, tinggi kolom erupsi Gunung Semeru tersebut tidak teramati dari pos pengamatan Gunung Semeru, begitupun dengan dua erupsi sebelumnya.
BACA JUGA:Hizbullah Bombardir Israel, Kirimkan Armada Drone Kamikaze, Bidik Target di Wilayah Ini
BACA JUGA:Pagi Ini Gempa Bumi Guncang Seram Bagian Barat Maluku, Segini Kekuatan Magnitudonya
Akan tetapi, aktivitas tersebut dilaporkan adalah erupsi Gunung Semeru yang kelima kalinya sejak Selasa 6 Agustus 2024 pagi pukul 07:37 WIB.
Pada pagi itu, petugas pos pengamatan mendapati tinggi kolom letusan Gunung Semeru berjarak lebih kurang 500 meter di atas puncak.
Atau sekira 4.176 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
BACA JUGA:Sharp Lovers Day, Beli Produk Sharp Tipe Apapun Bisa Raih 150 Hadiah Menarik, Begini Caranya!
BACA JUGA:Kerusuhan Pecah di Inggris, Kemlu Minta Warga Indonesia Lakukan Ini
Saat ini Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi yang diberikan yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selanjutnya di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.