JAKARTA, PALPRES.COM- Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Wisnu Hindadari melakukan kunjungan ke mitra Binaan yang ada di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kunjungan itu sendiri ingin melihat secara langsung implementasi program pengembangan yang dijalankan PHE OSES.
Karena setidaknya ada tiga program utama yang dikunjungi adalah Pelaut Tangguh, Seribu Asa dan Tiga Perisai.
Didampingi General Manager (GM) dan jajaran manajemen, Direktur Regional Jawa berkesempatan berinteraksi secara langsung dengan para penggerak program atau local heroes mencakup nelayan dan kader Posyandu.
BACA JUGA:PHE NSO dan PEP Lirik Field Raih Penghargaan Gold dalam Ajang TJSL dan CSR Award 2024
BACA JUGA:Bangunan SD Negeri di Lampung Diperbaiki, Ini Bentuk Kepedulian dari PHE OSES
Sekaligus memberikan bantuan perlengkapan alat tangkap ikan kepada nelayan.
“Program CID dimaksudkan untuk menggali potensi-potensi lokal yang dapat dioptimalkan untuk mendorong kemandirian masyarakat setempat secara berkelanjutan,” kata Wisnu.
Sebagai perusahaan hulu migas yang memiliki wilayah operasi di Kepulauan Seribu, PHE OSES berkomitmen untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di tiga dimensi kehidupan masyarakat sekitar.
Pertama, untuk meningkatkan kesejahteraan dan keterampilan kelompok nelayan, PHE OSES menginisiasi program “Pelaut Tangguh”, akronim dari Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Tanggap, Guyub dan Humanis.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi, Pertamina Drilling-PHE OSES Tandatangani Kerjasama Operasi, Ini Lokasinya?
BACA JUGA:Wujudkan Energi yang Berkelanjutan dan Efisien, PHE OSES Raih Penghargaan Subroto Tahun 2023
Diawali dengan inisiasi tinjauan potensi lokal pada 2022, program Pelaut Tangguh dilanjut dengan pemberian rumpon ke Sentra Penyuluh Konservasi Pedesaan (SPKP).
Bntuan permodalan jasa pembuatan bubu, dan permodalan Warung Serba Ada (Waserda) sebagai lini usaha koperasi.
Sedangkan dari aspek kesehatan, Perusahaan mendukung program pemerintah dalam gerakan pencegahan stunting dan perbaikan gizi buruk bagi balita di Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Panggang melalui program unggulan “Seribu Asa”.