Di kesempatan yang sama Direktur Manajemen Risiko PHE yang sekaligus juga Ketua Komunitas Pertiwi SHU Mery Luciawaty menyampaikan bahwa tujuan dari adanya Pertiwi SHU ini adalah bagian dari pengembangan pekerja perempuan di Pertamina khususnya di Subholding Upstream.
BACA JUGA:Menginjak Usia ke-17, Dirut PHE Beberkan Keberhasilan dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional
BACA JUGA:Hacker Brain Cipher Hapus Data PDNS 2 yang ‘Disandera’, Pastikan Kunci Enkripsi Berfungsi
“PERTIWI SHU ini memang tujuannya adalah kita ingin mempersiapkan pengembangan dari pekerja perempuan menuju leadership level, kemudian kita memastikan tingkat kesehatan dari fisik dan mental dari para pekerja perempuan kita.
Selain itu, dengan adanya PERTIWI SHU ini diharapkan mendorong pertumbuhan budaya kerja yang lebih inklusif dan memberdayakan.
Sekaligus menginspirasi para pekerja untuk bersatu dalam keberagaman dan mencapai kesuksesan bersama," ucap Mery.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Lenny N Rosalin selaku Ahli Kesetaraan Gender, Shinta Damayanti selaku Tenaga Ahli Komisi Pengawas SKK Migas, Indira Pratyaksa selaku VP Sustainability Program Rating & Engagement PT Pertamina (Persero) dan Champion Bidang Sustainability PERTIWI PT Pertamina (Persero).
BACA JUGA:Dirjen Aptika Kominfo Mundur, Pasca Serangan Hacker Brain Cipher
PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety.
PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasional perusahaan baik dalam maupun luar negeri secara profesional demi mewujudkan pencapaian visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmentally Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.