PALPRES.COM – Sempat viral di media sosial dirinya tak mengenakan jilbab saat pengukuhan anggota Paskibraka 2024 oleh Presiden Jokowi di IKN.
Kini anggota Paskibraka wakil dari Provinsi Aceh bernama Dzawata Maghfura Zukhri kembali mengenakan jilbab saat latihan pagi ini.
Sebelumnya, viral di media sosial kabar terkait dugaan pemaksaan lepas jilbab yang menimpa wakil Provinsi Aceh yang juga siswi kelas X SMAN Modal Bangsa (Mosa).
Diketahui, pihak Kesbangpol Aceh telah menyampaikan protes ke BPIP selaku penanggung jawab Paskibraka Nasional.
BACA JUGA:Paskibraka Asal Aceh Lepas Jilbab di IKN Saat Pengukuhan, Diduga Ada Pelarangan dan Tekanan
BACA JUGA:Korban Terakhir Ambruknya Jembatan Lalan Muba Ditemukan Tim SAR Gabungan
Sekadar informasi, Dzawata adalah salah satu paskibra pilihan sekolah yang kemudian lolos dalam seleksi Paskibra Aceh Besar.
Kemudian ia lolos seleksi lagi ke Provinsi dan terakhir berhasil menembus seleksi nasional pada 9 hingga 13 Juni 2024 di Jakarta.
Dan Dzawata yang terpilih sebagai salah satu Paskibraka Nasional dari Aceh mengungkapkan rasa syukur dan menceritakan perjuangannya tahap demi tahap.
Sebelumnya, polemik larangan jilbab bagi Paskibrakan beredar luas di sejumlah sosial media pasca postingan di facebook Wakil Sekretaris Jenderal Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Pusat, Irwan Indra.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 834 Santri Berhasil Lolos Seleksi Beasiswa Berprestasi PBSB 2024
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele! Ini Peran Penting Katak Dalam Ekosistem
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, Majelis Ulama Indonesia menyebut dugaan pelarangan penggunaan jilbab bagi petugas Paskibraka Muslimah tahun ini sebagai bentuk kebijakan yang tak pancasilais.
Hingga siang ini, protes bermunculan dari berbagai kalangan di Aceh, termasuk dari ulama, akademisi terkait isu larangan jilbab bagi paskibraka nasional yang akan bertugas menjadi pengibar bendera di IKN.
Mengutip dari akun Irwan Indra yang menulis “Dari dulu, ketika Paskibraka ada dibawah binaan kami...tidak ada pemaksaan soal keyakinan adik2 dengan latarbelakang agama apapun...tapi kini dengan alasan keseragaman adik2 “dipaksa” untuk melepas jilbabnya..ini tidak bisa dibiarkan...Lawannn.”