“Bapak Ibu sekalian dalam setahun ada dua kali dalam penghitungan BPS yaitu melalui kegiatan yaitu survei sosial ekonomi nasional, pada bulan maret dan bulan September sebenarnya susunan ini dibangun untuk mendapatkan informasi terkait dengan berbagai macam indikator,” tambahnya.
Dalam mengukur tingkat kemiskinan lanjut dia, BPS menggunakan pendekatannya pengeluaran atau konsumsi rumah tangga.
BACA JUGA:5 Lomba Paling Populer di Palembang Untuk Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-79, Seru dan Bikin Ketawa!
Jadi seseorang dimasukkan di dalam kriteria miskin apabila ketercukupan terkait dengan kebutuhan dasarnya adalah sesuai dengan garis kemiskinan.
Multidimensi, multi aspek, ada pendekatan ekonomi, kemudian juga aspek pendekatan kultural, kemudian juga kantong-kantong kemiskinan,” tandasnya.