Makanan ini merupakan makanan adat di dalam rumah Limas.
Rumah Limas adalah rumah tradisional Palembang, biasanya dipakai untuk acara adat ataupun pernikahan.
Saat itu pempek disebut Kelesan karena makanan ini tahan dikeles, atau disimpan dalam waktu yang lama.
2. Asal mula nama pempek
Pempek baru dijual secara luas di masa pemerintahan kolonial Belanda.
Makanan ini dijual oleh orang-orang keturunan Tionghoa yang memang sangat pandai berdagang. Bahkan nama pempek juga berasal dari bahasa Tionghoa.
BACA JUGA:Dibagikan September, Bantuan PIP Akan Disalurkan Via ATM BRI Kepada Penerima yang Masuk SP2D 2024!
BACA JUGA:Banyak yang Digraduasi, Jumlah Penerima Bantuan PKH Kemensos Ditambah Pada Semester 2 Ini!
Para penjual Kelesan di masa itu dikenal dengan panggilan Apek atau pek-pek. Ini merupakan sebutan untuk lelaki tua dalam bahasa Tionghoa.
Ketika ingin membeli, para pembeli biasa memanggil para penjual Kelesan ini dengan sebutan pek atau empek empek.
Nah dari situlah lama-lama nama pempek populer, dibandingkan dengan nama aslinya Kelesan. Dan nama pempek bertahan hingga saat ini.
Di tahun 1916, pempek mulai dijual di sekitar kawasan keraton (sekitar Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).
3. Bahan untuk membuat pempek
BACA JUGA:4 Rekomendasi Mobil 5 Kursi Harga Terjangkau Pas Buat Pasangan Muda
BACA JUGA:Pilih Mana? Xiaomi Redmi Pad Pro Atau Xiaomi Pad 6 yang Harganya Kini Cuma Rp 3 Jutaan
Ikan merupakan bahan baku utama olahan pempek. Di masa kini ikan yang paling sering digunakan untuk membuat pempek adalah ikan tenggiri.