Kondisi itu memicu peringatan aktivitas vulkanik baru di wilayah, yang terletak tepat di selatan Reykjavik, Ibukota Islandia,
BACA JUGA:Bersyukur! Gaji Pensiunan PNS 2024 Naik 12 Persen, 10 Hari Lagi Cair
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini 24 Agustus untuk Wilayah Palembang dan Sekitarnya
Peristiwa itu merupakan letusan terbaru di semenanjung Reykjanes yang disesaki 30.000 orang penduduk.
Gunung tersebut terakhir meletus pada 22 Juni, setelah batuan cair panas selama 24 hari.
Kepala Pusat Vulkanologi Nordik, Rikke Pedersen, mengingatkan bahaya polusi gas beracun yang bisa terbawa angin dari letusan ke arah selatan dan tenggara.
Dijelaskan Pedersen, lava mengalir keluar dari gunung berapi dengan kecepatan hingga 2.000 meter kubik per detik.
BACA JUGA:Tembakkan 100 Roket ke Israel, 7 Anggota Hizbullah Gugur
BACA JUGA:Update BMKG, Pagi Ini Gempa 2 Kali Guncang Gorontalo, Kekuatannya 3.7 dan 3.3 M
Pasca letusan tersebut, menurut Pedersen, panjang retakan di gunung berapi meluas menjadi 5 km pada siang hari, dari 3,9 km pada saat letusan pertama di Kamis malam.
Aliran lava panas yang terus tumpah dari reyakan di gunung berapi yang meletus itu, membahayakan Kota Grindavik di dekatnya.
Kota nelayan itu terancam oleh lava tersebut, setelah sebelumnya tidak terkena dampak langsung.
“Aliran lahar berhenti di dekat jalan terdekat,” kata Pedersen.
BACA JUGA:Resmi Dukung Ratu Dewa-Prima Salam di Pilkada Palembang, PDIP Siap Berkoalisi di Pilwako
Sementara lalu lintas udara masuk dan keluar dari Bandara Keflavik di ibu kota tidak terpengaruh.