Fonseca telah kembali ke Serie A dengan satu hal yang harus dibuktikan setelah masa kerjanya yang mengecewakan di Roma.
BACA JUGA:La Liga Real Madrid vs Real Valladolid: Preview, Prediksi dan Susunan Pemain 'Pelampiasan Kecewa'
Meskipun dua tahun masa kepemimpinan Fonseca memberikan kesan yang salah bahwa gaya dan filosofi sepakbolanya akan cocok untuk Milan, dua pertandingan pembuka liga menunjukkan bahwa itu adalah ilusi.
Sudah lama sejak terakhir kali Rossoneri tampil sama buruknya dengan yang mereka tampilkan saat melawan Torino dan Parma.
Permasalahan lini pertahanan telah semakin dalam.
Milan terlihat rentan saat menghadapi Torino, namun masalah besar mereka di lini belakang terlihat jelas di Stadio Ennio Tardini.
BACA JUGA:Raih Perak Cabor Catur, Prestasi PWI Sumsel di Porwanas Meningkat
Fonseca tidak dapat mempercayai keberuntungannya melawan Parma yang baru saja promosi, saat hanya keberuntungan yang membuat timnya kalah 2-1.
Sebuah tim yang lebih klinis dan berbahaya bisa dipastikan dapat mencetak empat atau lima gol.
Sepertinya Milan terlihat mendarat di Emilia-Romagna tanpa membawa pemain bertahan.
Selain itu, tim kehilangan chemistry yang mereka miliki di bawah asuhan Pioli.
BACA JUGA:Menanti Debut Arne Slot Bersama Liverpool Jelang Pertandingan Liga Premier di Anfield
BACA JUGA:Akhirnya! Chelsea dan Napoli Capai Kesepakatan Tentang Striker Romelu Lukaku
Milan tampil statis di sepertiga lapangan di kedua pertandingan Serie A musim ini.