Sebagai contoh jika ada gumpalan awan di atas laut Balikpapan, lalu angin mengarah ke kawasan IKN, maka pesawat segera menuju ke gumpalan awan tersebut.
BACA JUGA:PUPR Akan Bangun Rumah Subsidi di IKN, Lokasinya Bukan di Kawasan Inti
Setelah itu pesawat langsung menabur garam, dengan begitu langsung terjadi hujan di atas laut.
Jika tidak dilakukan tabur garam pada awan tersebut dengan menerapkan rekayasa cuaca maka dikhawatirkan hujan turun.
Karena awan akan terus bergerak ke IKN sehingga bisa turun hujan di IKN.
Jika hal itu terjadi tentunya bisa mengganggu kelancaran pembangunan di IKN.
BACA JUGA:Sri Mulyani Pastikan Bansos PKH dan BPNT Akan Lanjut di 2025, Benarkah Kuota Penerima Bertambah?
Seperti diketahui, proyek pembangunan harus terus dikerjakan agar segera rampung sesuai dengan waktu yang ditentukan.
“Penyemaian zat NaCl (garam) dilakukan setiap hari dan telah berjalan sejak Juni lalu hingga saat ini,” jelasnya.
Bahkan tebar garam yang dilakukan BMG tersebut sudah masuk dalam rangkaian operasi modifikasi cuaca (OMC) agar tidak terjadi hujan di IKN.
Kukuh menambahkan penyemaian garam yang dilakukan BMKG ini juga menggandeng dengan pihak tertentu.
BACA JUGA:WOW! 2 Seri Uang Kuno Belanda Ini Harga Jualnya Bikin Geleng Kepala, Kamu Punya? Bakal Cuan Gede
Mulai dari pesawat yang digunakan untuk terbang dari bandara di APT Pranoto Samarinda.