Bahkan, objek yang disantet mungkin tak menyadari bahwa dirinya sedang terpengaruh oleh mantra tersebut.
Kesimpulannya, mantra bermagi kuning khususnya mantra Semar Mesem memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi.
Sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisi lokal, mantra ini tak hanya mempengaruhi individu, namun juga membentuk identitas dan pola pikir kolektif masyarakat.
BACA JUGA:15 Pimpinan Universitas Iran Kumpul di Jakarta, Ada Apa Ya?
Sebab itulah, penting untuk terus memahami dan menghargai nilai-nilai serta fungsi tradisi lisan seperti mantra dalam konteks budaya lokal yang kaya dan beragam.