PALPRES.COM - Sebuah perusahaan rokok di Jawa Timur ini tentunya tak asing bagi penikmatnya di tanah air.
Eksis sejak 1912, namanya telah mentereng jauh sebelum Indonesia merdeka dan menjadi pemimpin pasar rokok nasional.
Sayangnya, secara mengejutkan pabrik rokok ini rupanya telah resmi diakuisisi oleh perusahaan asing bernama Philip Morris Internasional (PMI) di tahun 2005.
Adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna atau lebih di kenal dengan HM Sampoerna yang berlokasi di Surabaya Jawa Timur.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Batu Raja Berikan Jaminan Sosial kepada 4.650 Pekerja Rentan di OKU Timur
BACA JUGA:KEREN! Pebalap Astra Honda Badly Ayatullah Cetak Podium Perdana di Thailand Talent Cup 2024
Pabrik rokok in didirikan oleh Liem Seeng Tee yang merupakan pendatang berkebangsaan China bersama istrinya Siem Tjianng Nio di tahun 1912.
Setahun berlalu, mereka mencatatkan usaha dagangnya dalam perusahaan bernama Handel Maatschappij Liem Seeeng Tee dan mengeluarkan merek rokok Dji Sam Soe.
Walaupun mengalami pasang surut perusahaan, pabrik rokok legendaris ini berhasil bertahan hingga tahun 1930 melakukan pergantian nama menjadi Handel Maatschappij Sampoerna.
Penamaan ini mengandung harapan Liem untuk menciptakan produk-produk rokok yang terbaik di seluruh negeri.
BACA JUGA:Banyak Pengangguran! 10 Daerah Ini Dijuluki Provinsi Paling Santai di Indonesia
Usai berganti nama dan berpindah ke pabrik yang lebih besar, HM Sampoerna bisa meningkatkan jumlah produksinya dan banyak menyerap tenaga kerja.
Akan tetapi, naas tak dapat dihidnari ketika Jepang menduduki Surabaya pada tahun 1942 yang menangkap Liemdan memaksa perusahaannya untuk memproduksi rokok gratis untuk Jepang dengan merek Fuji.
Selama pendudukan Jepang, Liem dibawa ke Jawa Barat untuk kerja paksa sehingga tak bisa mengurus HM Sampoerna sama sekali.