JAKARTA, PALPRES.COM- Teknologi baru dipergunakan oleh PT Elnusa Tbk dalam mendukung operasi hulu Migas di Indonesia.
Teknologi tersebut Carbon-Oxygen Logging (CO Log) dengan tujuan untuk membantu reaktivasi sumur-sumur tua di tanah air.
CO Log merupakan alat yang lazim digunakan dalam industri hulu migas untuk memantau reservoir.
Serta mengidentifikasi kandungan minyak yang masih tersisa dan potensial untuk diproduksikan kembali.
BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Elnusa Tbk dan PT Adhimix Precast Indonesia, Ini Posisi dan Cara Daftarnya!
BACA JUGA:Berikut Ini Catatan Kinerja Operasional Semester 1 Tahun 2024 Elnusa
Di mana CO Log ini akan mengukur kadar karbon dan oksigen yang terdapat di dalam formasi.
Jika ditemukan kadar karbon maka terdapat kandungan hidrokarbon, sementara jika ditemukan oksigen maka yang terkandung adalah air.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menerangkan, pemanfaatan CO Log terbilang efektif untuk menilai sisa kandungan minyak di dalam suatu sumur.
Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan migas kemudian bisa menentukan metode apa yang tepat dilakukan untuk sumur tersebut secara ekonomis, apakah sumur tersebut harus ditutup atau masih dapat diproduksikan kembali.
BACA JUGA:Elnusa Siap Kembangkan Market Jual Semen Slurry Merah Putih Lebih Luas
BACA JUGA:Konsisten dan Efektif Jalankan Fungsi Kehumasan, Elnusa Raih Penghargaan Public Relations Award 2024
Penggunaan CO Log menjadi relevan sekarang ini mengingat adanya ribuan sumur-sumur tua dan idle di Indonesia.
Apalagi perusahaan migas seperti Pertamina group belakangan ini juga tengah menggencarkan kegiatan reaktivasi sumur tua/idle well.
“Alat CO Log ini sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon di dalam formasi untuk daerah-daerah yang mature terutama sumur tua yang ingin diketahui apakah masih ada sisa minyak atau hidrokarbon di dalamnya,” jelas Bachtiar.