Kartika sendiri memprediksi realisasi pembebasan tanah hingga November nanti telah mencapai 85 persen dan 90 persen pada Desember 2024.
BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini 17 September 2024 Naik Tipis, Termurah Rp772.000
BACA JUGA:Pamer Kekuatan! Houthi Rilis Rekaman Peluncuran Rudal Hipersonik ‘Palestine 2’
Pihaknya optimis akan target tesebut, dengan catatan asalkan pembebasan tanah kas desa dapat selesai meskipun sulit.
Pasalnya, ada aturan baru Kemendagri yang mengungkap bahwa pembebasan tanah eks kas desa harus didasari ata peraturan bupati (Perbup) terlebih dahulu.
Sayangnya, fakta di lapangan hingga pertengahan September ini belum ada perbup berkaitan hal tersebut di Kabupaten Kediri dan Nganjuk.
Proyek Tol Kediri - Kertosono merupakan lanjutan dari atau perpanjangan jalan tol yang telah ada sebelumnya yakni tol Ngawi - Kertosono.
BACA JUGA:KPU OKI Terima Tanggapan Masyarakat, Pastikan Keabsahan Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati
BACA JUGA:HARGA MATI! Tokoh Masyarakat Pantai Timur OKI Bersatu
Proyek Tol Kediri - Kertosono direncanakan memiliki panjang mencapai 20,30 kilometer yang dibangun di dua wilayah Jawa Timur, yakni Kabupaten Nganjuk dan Kediri.
Sebagai informasi, alokasi dana untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp3,9 triliun dengan dana Rp1,85 triliun diantaranya dialokasikan untuk pengadaan tanah.
Dari anggaran Rp1,85 triliun untuk pembebasan tanah, untuk Kabupaten Nganjuk akan dialokasikan sebesar Rp1,1 triliun dan Kabupaten Kediri sebesar Rp740,58 miliar.
Setidaknya, ada 2.699 bidang tanah yang ada di Nganjuk yang terdampak Jalan Tol Kediri - Kertosono.
BACA JUGA:Inilah 9 Manfaat Batu Akik Mani Gajah, Nomor 5 Bisa Membawa Keberuntungan
Sementara yang diperlukan di Kabupaten Kediri hanya 484 bidang, lebih sedikit jika dibandingkan tanah di Kabupaten Nganjuk.