Bahkan kaum perempuan dan anak-anak, lanjut Hassan Nasrallaj, menjadi sasaran dalam operasi meledakkan 4.000 pager yang dirancang untuk membunuh ribuan orang 'dalam hitungan menit' tersebut.
BACA JUGA:Mengenal Silent Walking yang Kini Digandrungi Gen Z, Bantu Kesehatan Mental!
BACA JUGA:Terima Ketum Baru Kadin, Menperin Agus Gumiwang Ajak Lakukan Hal Ini
Dia menambahkan, serangan walkie-talkie pada hari Rabu dimaksudkan untuk membunuh sekitar seribu orang lagi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mendeklarasikan 'fase baru' perang, setelah hampir setahun pertempuran lintas batas dengan Hizbullah.
Israel dituduh mendalangi operasi canggih untuk meledakkan peralatan tersebut namun sejauh ini belum mengaku bertanggung jawab.
Sementara itu, Perusahaan Taiwan, Gold Apollo angkat bicara terkait kasus teror peledakan penyeranta atau radio panggil (pager) yang dilakukan Israel kepada Hizbullah hingga menewaskan puluhan orang di Lebanon dan Suriah.
BACA JUGA:CATAT! Masa Sanggah Hasil Seleksi CPNS Kementerian PANRB, Mulai Hari Ini sampai Lusa
Pihak Gold Apollo mengakui bahwa pager AR-924 yang dipakai Israel dalam operasi militer di Lebanon dan Suriah adalah merek dagangnya.
Namun, pager itu diproduksi perusahaan lain yang berbasis di Budapest memproduksinya.
Pager AR-924 diproduksi oleh BAC Consulting KFT, yang berbasis di ibu kota Hongaria, menurut pernyataan yang dirilis Rabu oleh Gold Apollo.
“Sesuai perjanjian kerja sama, kami mengizinkan BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah yang ditentukan.
BACA JUGA:Dukung Keberhasilan Rehabilitasi DAS, PT Bukit Asam Ikut Menandatangani Piagam Menoreh
BACA JUGA:Galakkan Gunakan Produk Lokal, Ini Kata Sekjen DWP
Namun desain dan pembuatan produk sepenuhnya menjadi tanggung jawab BAC,” bunyi pernyataan tersebut.