Sementara itu, CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi PIS dalam memasuki fase pengangkutan karbon sebagai salah satu komoditas yang menjanjikan di masa depan.
BACA JUGA:Subholding Gas Pertamina Kebut 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik Cluster Nusra dan Sultra
“PIS menyambut positif sinergi pengembangan bisnis CCS/CCUS bersama PHE ini dengan segenap kesiapan armada dan infrastruktur yang kami miliki.
Dukungan pemerintah melalui regulasi saat ini juga memungkinkan kami di Pertamina Group untuk berkontribusi lebih nyata dalam upaya menekan 30 persen emisi karbon perusahaan pada 2030 sekaligus mengejar Net Zero Emission pada 2060,” kata Yoki.
Kesiapan PIS dalam upaya dekarbonisasi ini terukur dari kekuatan armada green ships, penggunaan bahan bakar alternatif, hingga kepemilikan green terminal.
MoU ini menunjukkan komitmen PHE dalam penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan bagi negara.
BACA JUGA:Subholding Gas Pertamina Kebut 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik Cluster Nusra dan Sultra
BACA JUGA:Tiga Proyek Strategis Subholding Gas Pertamina Potensial Tekan 5 Juta Ton
Kedepannya, kolaborasi ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya nasional melalui sinergitas anak perusahaan PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan investasi dalam negeri.
Sejumlah kapal dari lini armada PIS telah menggunakan biofuel sebagai bahan bakar, ditambah dengan kehadiran kapal kapal baru yang juga disiapkan untuk penggunaan bahan bakar alternatif rendah karbon.
PIS juga memastikan bahwa transformasi hijau terus berlangsung sesuai dengan SDGs serta upaya penerapan ESG di seluruh bisnis dan operasional perusahaan.