JAKARTA, PALPRES.COM - Aktivitas deformasi Lempeng Sulawesi Utara picu gempa 6.4 Magnitudo.
Gempa yang terjadi di Teluk Tomini, tepatnya di wilayah Pantai Utara Banggai, Sulawesi Tengah itu, getarannya dirasakan hingga Gorontalo.
Demikian dijelaskan Dr Daryono S.Si, MSi, Kordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Melalui laman media sosial X, @DaryonoBMKG, Daryono memaparkan bahwa gempa tektonik yang terjadi pada pukul 02.51.04 WIB diihari ini menurut analisis memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1.
BACA JUGA:Sedot Anggaran Fantastis! Inilah 5 Proyek Mangkrak di Indonesia
BACA JUGA:Rudal Israel Hantam Lebanon, Tewaskan 500 Orang, Ribuan Warga Sipil Luka-luka
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,14° LS ; 122,91° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah Barat Daya Gorontalo pada kedalaman 132 km,” ujar Daryono.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, disimpulkan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah.
Gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas deformasi dalam Lempeng Sulawesi Utara.
Dengan mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
BACA JUGA:TERBENGKALAI! Proyek Rp2,7 Miliar MAN 2 Agam di Sumatera Barat Tak Kunjung Selesai
BACA JUGA:Mengenal Makam Terpanjang di Indonesia, Berada di Kalimantan Selatan, Segini Panjangnya?
“Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Pohuwato, Luwuk, Bone Bolango, Boalemo dengan skala intensitas III-IV MMI.
Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Juga dirasakan Gorontalo Utara, Buol dan Bolaang Mongondow Timur dengan skala intensitas III MMI.