Tidak salah jika saya menganggap Samsung sebagai pelopor HP lipat di Indonesia.
Sebab, Samsung merupakan yang pertama memperkenalkan teknologi tersebut ke Tanah Air.
Adalah Samsung Galaxy Fold, ponsel lipat Samsung generasi pertama yang hadir menyapa Indonesia pada Desember 2019.
Sebagai pionir di teknologi HP lipat, Samsung dapat melakukan peningkatan terhadap inovasi-inovasi mekanisme ponsel lipat agar lebih kokoh dan anti rusak.
3.Membuat Chipset Mereka Sendiri (Exynos)
BACA JUGA:OKTOBER BERKAH! Ada BLT Rp. 750.000 Cair Mulai Minggu Ini, KPM Silahkan Cek KKS Mulai Senin Ini
BACA JUGA:Yamaha NMax 155 Vs Honda PCX 160, Siapa yang Jadi Jawara?
Di saat berbagai merk lain seperti Xiaomi, OPPO, realme, dan Infinix selalu gunakan chipset Snapdragon dan MediaTek, Samsung menawarkan yang berbeda.
Ya, merk elektronik asal Korea Selatan ini memproduksi chipset mereka sendiri yang dinamakan dengan Exynos.
Mereka memang sesekali menggunakan chipset dari Qualcomm pada sebagian ponsel mid-range.
Memproduksi chipset sendiri memiliki benefit-nya tersendiri.
Salah satunya adalah Samsung tidak perlu membayar pajak penggunaan Snapdragon yang cukup mahal, sehingga mereka dapat menekan production cost untuk setiap ponsel yang gunakan Exynos.
Selain itu, Exynos pun cenderung memiliki kapabilitas video yang lebih baik ketimbang Snapdragon.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Fit 3 Vs Galaxy Fit 2, Mana yang Layak Di Beli Buat Akhir Tahun Nanti?
BACA JUGA:Bukan iPhone 16 Pro Max, Ini 4 iPhone Paling Mahal di Dunia, Harganya Bikin Syok
Pasalnya, Exynos 8895 yang mengotaki Galaxy S8 dan Note 8 mendukung perekaman video 4K di kecepatan 60 FPS, sedangkan varian Snapdragon 835 tidak mendukungnya.