2.Mungkin sebaiknya kita putus saja
Mengancam untuk mengakhiri relasi di tengah pertengkaran bisa menimbulkan rasa takut dan tidak aman yang mendalam.
Ini menunjukkan kamu bersedia mengakhiri hubungan saat ada konflik, yang bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai.
BACA JUGA:Setelah Proses Burekol, Bansos PKH dan BPNT Dari Pos Ke Himbara Bakal Dicairkan Langsung 3 Bulan!
BACA JUGA:Pengalaman Pribadi Hubungan yang Toxic, Eku Petir Melahirkan Lagu 'Sengaja' di Single Pop Terbarunya
Konflik memang wajar terjadi, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya. Selalu ingat bahwa kata-kata memiliki kekuatan, jadi gunakan dengan bijak.
3.Kamu bereaksi berlebihan
Mengatakan seseorang “berlebihan” adalah cara pasti untuk menimbulkan kebencian.
Ini mengabaikan emosi mereka dan membuat mereka merasa tidak dianggap.
Perasaan bersifat subjektif, dan apa yang tampak berlebihan bagi kamu mungkin merupakan respons yang wajar bagi orang lain.
Kuncinya adalah memahami dan berempati, bukan mengabaikan. Cobalah memahami sudut pandang mereka alih-alih melabeli reaksi mereka.
BACA JUGA:Menurut Ilmu Psikologi, Ini 7 Tanda Halus Pria Tak Lagi Merasakan Cinta dalam Hubungan Asmaranya!
BACA JUGA:BERNASIB MUJUR! 5 Daftar Shio yang Bakal Hoki di Tahun Baru China Nanti
4.Baiklah, kamu menang
Mengatakan “Baiklah, kamu menang” menyiratkan bahwa percakapan adalah pertarungan yang harus dimenangkan, bukan upaya kolaboratif untuk menemukan titik temu.
Ini juga bisa menunjukkan bahwa kamu hanya setuju untuk mengakhiri argumen, bukan karena kamu memahami atau menyetujui sudut pandang lawan bicara.