Di sektor lingkungan, OKU Timur di bawah kepemimpinannya berhasil meraih Adipura tiga kali berturut-turut, meskipun Martapura, ibukota kabupaten tersebut, adalah salah satu kota terkecil di Indonesia.
Herman Deru: Trah Pemimpin
Herman Deru lahir dari keluarga yang memiliki sejarah kepemimpinan. Ayahnya, H. Hamzah, adalah pasirah (kepala desa) di Gumawang, Belitang, OKU.
Sejak kecil, Herman Deru telah menunjukkan minatnya pada dunia kepemimpinan.
BACA JUGA:Herman Deru Minta Stakeholder Berperan Aktif dalam Penyempurnaan Dokumen RPD 2024-2026
Ia sering mengamati para pemimpin yang berkunjung ke rumahnya, bahkan minum dari gelas yang mereka gunakan, karena terinspirasi oleh mereka.
Obsesi menjadi bupati sudah tertanam sejak SMP, dan ia menuliskannya di meja belajarnya sebagai cita-cita.
Melalui perjalanan hidup yang panjang, dari menjadi PNS hingga pengusaha, Herman Deru akhirnya mewujudkan mimpinya menjadi Bupati OKU Timur pada usia 37 tahun.
Kisah hidup Herman Deru adalah contoh nyata bagaimana tekad dan dedikasi kepada masyarakat dapat membawa seseorang meraih sukses dalam dunia politik.
BACA JUGA:Lantik Pengurus PW KB PII Sumsel, Ini Pesan Gubernur Sumsel H Herman Deru
BACA JUGA:Teken MoU Bersama Rektor Universitas Bandar Lampung, Ini Pesan Herman Deru
Hingga kini, ia tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam kancah perpolitikan Sumatera Selatan.
Saat menjabat pun boleh dibilang Herman Deru dikenal sebagai kepala daerah yang sangat dekat dengan rakyat.
Saat menjabat Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Herman Deru kerap menerima tamu di kediaman Griya Agung hingga larut malam.
Bahkan saat ini kebiasaan menerima rakyat itu tetap dilanjutkan di kediaman Taman Kenten, bahkan terkadang hingga pukul 02.00 dini hari.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru Apresiasi Kinerja Polda Sumsel Amankan Perayaan Tahun Baru