Khususnya yang berpenghasilan rendah, dalam mendapatkan akses ke rumah layak dan terjangkau.
BACA JUGA:175 Penerima Bank Indonesia Sumsel Jalani Leadership Camp, Dukung Pengembangan Kepemimpinan GenBI
BACA JUGA:Bebas Biaya Transaksi QRIS hingga Rp500 Ribu, Terhitung 1 Desember 2024
Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk membangun 3 juta unit rumah selama masa pemerintahannya.
Dan sebanyak 2 juta unit di antaranya akan dibangun di perdesaan, sementara 1 juta unit lainnya di perkotaan.
Pada tahun 2023, angka backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,7 juta.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,7 juta dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Berlaku di 2025, Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2,4 Persen, Berikut Kriterianya!
BACA JUGA:Bujet Pas-Pasan Tapi Ingin Punya Rumah, Ikuti 6 Cara Membangun Rumah Minimalis
Data Kementerian PUPR pada tahun 2022 menunjukkan dengan angka backlog perumahan sebesar 11 juta.
Dan sebanyak 93 persen berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Selain itu, sebanyak 60 persen dari angka tersebut didominasi oleh MBR yang bekerja pada sektor informal.
Hal ini menunjukkan urgensi dalam penyediaan rumah layak bagi masyarakat.
BACA JUGA:9 Ciri Masyarakat yang Berhak Dapat Bansos PKH dari Pemerintah Via Kemensos di 2025
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Akan Rampungkan IKN dalam 4 Tahun, 2028 Sidang Paripurna Bisa Digelar
Hery menambahkan, sinergi ini merupakan bagian dari upaya BSI dan REI dalam mendukung program pemerintah terkait pengadaan perumahan yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.