Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Ini Melejit!

Selasa 29-10-2024,13:50 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

BACA JUGA:Tak Perlu Datang ke Bank, Lebih Mudah Buka Rekening via BRI Mobile

BACA JUGA:Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI

Salak pondoh yang dikembangkan oleh kelompok ini tidak hanya membantu para petani.

Tetapi juga menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Dengan harga jual Rp15.000- Rp18.000 per kilogram, produk salak pondoh dari Desa Kutambaru kini semakin dikenal dan diminati di pasar lokal maupun luar daerah.

Peminat yang paling banyak yakni konsumen dalam negeri, misalnya Aceh. 

BACA JUGA:BRI Property Expo Goes to Sinarmas Land: Miliki Hunian Idaman dengan Penawaran Menarik

BACA JUGA:BRI dan Pos Indonesia Luncurkan Fitur Kirim Barang di BRImo, Kirim Barang Lebih Mudah dari Smartphone!

Tetapi salak dari kelompok ini juga diekspor ke Malaysia dan Thailand. 

Adapun panen dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan hasil mencapai 1-1,5 ton.

Sehingga omzet yang dihasilkan mencapai Rp30 juta per bulan.

Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI yakni pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini. 

BACA JUGA:Dukung Bisnis E-Commerce, BRI Siapkan Berbagai Inisiatif dan Layanan Digital

BACA JUGA:Bayar UKT Lewat ATM BRI dan BRImo, Mahasiswa Bisa Nikmati Kelebihan dan Keuntungannya

Pinjaman sebagai modal awal

Pinjaman tersebut menjadi modal awal yang membuat usahanya semakin berkembang. 

Wulan juga menuturkan, selama ini BRI hadir dalam rangka pendampingan, atau memantau perkembangan klaster dibarengi dengan penyuluhan informasi produk-produk BRI. 

Kategori :