PALPRES.COM - Bendungan adalah infrastruktur raksasa yang fungsinya untuk menampung aliran sebuah air sungai yang besar.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan bendungan baru ini yakni Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pembangunan infrastruktur ini diprakarsai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di masa Presiden Prabowo Subianto yang berubah menjadi Kementerian Pekerjaan Umum.
Bahkan, infrastruktur penampungan air ini memerlukan tiga perusahaan besar untuk membangun secara bergantian.
BACA JUGA:Berikut Deretan Manfaat Sirih Merah Bagi Kesehatan, Bisa Menyehatkan Kulit
BACA JUGA:Pertamina Resmikan 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, di Wilayah Sumbagsel Ada 2 Lokasi
Paket pertama dikerjakan PT Brantas Abipraya, PT Minarta dan PT Raya (KSO) meliputi pembangunan bendungan utama, bangunan fasilitas pendukung serta pekerjaan mekanikal elektrikal.
Kemudian paket kedua oleh PT Hutama Karya, PT Sacna (KSO) meliputi pengerjaan bendungan utama, jalan akses serta bangunan pengendali sediman.
Sedangkan paket terakhir oleh PT Wijaya Karya, PT Jaya Kontruksi (KSO) meliputi bangunan pelimpah, jalan akses, hidro elektrikal serta penunjang lainnya.
Secara sekeluruhan, ppembangunan bendungan ini menelan biaya mencapai Rp3,7 triliun.
BACA JUGA:PJ Wali Kota Lubuklinggau H Koimudin Pimpinan Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting
BACA JUGA:Masih Ada Peluang! Ini Cara Mengajukan Sanggah Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024
Infrastruktur yang tengah dibangun di era Prabowo ini bernama Bendungan Cijurey.
Bendungan Cijurey dibangun untuk menyerap aliran banjir di Sungai Citarum Hilir sebesar 66 persen.
Manfaat bendungan ini diantaranya untuk irigasi seluas 1.000 hektare (ha) dan sawah eksisting 1.03 hektare.