Diketahui, dalam serangan ke Iran pihak militer Israel menggunakan belasan unit pesawat, termasuk jet siluman F35, pesawat pengisi bahan bakar dan drone.
Militer Israel saat itu melakukan serangan ke situs militer Iran pada hari Sabtu, sebagai balasan atas 180 rudal yang diluncurkan Teheran ke Tel Aviv dan Yerusalem pada awal Oktober.
BACA JUGA:Sukses Serang Israel, Jenderal Garda Revolusi Iran Raih Medali Bergengsi dari Khamenei
BACA JUGA:Beberapa Fakta Mencengangkan Serangan Rudal Balistik Iran ke Israel
Sementara itu, pihak intelijen Israel juga menunjukkan potensi Iran akan melakukan serangan dalam beberapa hari mendatang.
Menurut intelijen Israel, Iran berpotensi melakukannya melalui proksi di Irak untuk mengurangi kemungkinan Israel menyerang wilayah Iran lagi.
Pihak Gedung Putih, Amerika Serikat, juga memberikan warning atas kemungkinan serangan Iran ke Israel yang akan terjadi sebelum Pilpres AS berlangsung.
Gedung Putih pun menegaskan kepada Iran untuk tidak melakukan serangan balasan terhadap Israel, jika tak ingin aksi balas membalas terus berlarut-larut.
BACA JUGA:Ratusan Rudal Iran Serang Israel, AS Malah Waspadai Kekuatan China, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Iran Gunakan Rudal Hipersonik Gempur Israel, Ini Spesifikasi dan Keunggulannya
Iran memang dilaporkan merencanakan serangan keras terhadap Israel, yang kemungkinan terjadi sebelum pemilihan Presiden AS.
Teheran menyebut rencana ini sebagai “Operasi True Promise 3.”
Ini adalah respons terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap situs-situs Iran.
Situasi ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
BACA JUGA:Serangan Berlanjut, Rudal Iran Gempur Pangkalan F-35 Israel
BACA JUGA:Iran Tembakkan Ratusan Rudal Hipersonik ke Israel, Netanyahu Beri Tanggapan Keras Ini