Tak Hanya Mengolah Migas, Kilang Pertamina Plaju Juga Berkomitmen Tekan Stunting di Sungai Gerong

Sabtu 02-11-2024,04:14 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

PALPRES.COM- Upaya mengatasi stunting menjadi tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. 

Mengingat, dampak jangka panjangnya terhadap kualitas generasi masa depan. 

Pemerintah, tenaga kesehatan, dunia usaha, hingga masyarakat itu sendiri, semuanya memiliki peran penting.

Khususnya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. 

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Fasilitasi Pelatihan Digitalisasi Branding Produk bagi UMKM Jasmine Suger

BACA JUGA:Bentuk Syukur Panen Melimpah, Pokdakan Binaan Kilang Pertamina Plaju Melepas Ratusan Ikan ke Sungai Musi

Akses pada pangan bergizi, layanan kesehatan, dan edukasi kepada keluarga, adalah serangkaian langkah yang diperlukan secara berkesinambungan untuk menekan angka stunting.

Stunting mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. 

Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah tersebut. 

Stunting, menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

BACA JUGA:Festival Pangan Lokal, Wujud Komitmen Kilang Pertamina Plaju Terhadap Pangan Berkelanjutan

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Dukung Tumbuh Kembang Balita di Banyuasin Dengan MPASI dan PMT Berbasis Kearifan Lokal

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mengakui angka stunting di Kabupaten Banyuasin turun dari 24 persen di tahun 2023, menjadi 20 persen di tahun 2024. 

“Untuk target kedepan Kabupaten Banyuasin angka stunting harus 15.8 persen di tahun 2025,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir Erwin Ibrahim, ST,MM,MBA,IPU Asean Eng.

Erwin yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banyuasin mengatakan prioritas utama dalam penurunan stunting adalah yang berisiko stunting.

Salurkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Kategori :