Suami patriarki merasa dirinya harus dilayani seperti seorang raja dan tidak ada balasan atau timbal balik serupa bagi istri.
Bahkan ketika istri kelelahan atau sakit, suami tetap menuntut untuk dilayani oleh sang istri.
3. Tidak suka jika istri bekerja
Dalam budaya patriarki, perempuan atau istri dianggap lebih pantas berada di rumah alias tidak bekerja.
Itulah kenapa suami patriarki tak suka dan biasanya melarang istrinya untuk bekerja.
Kalaupun mengizinkan sang istri bekerja, suami umumnya tidak suka bila karier istrinya lebih bagus atau lebih tinggi darinya.
Suami patriarki merasa bahwa kedudukannya harus selalu berada di atas istri, termasuk soal penghasilan/gaji.
4.Sifat buruknya dianggap wajar
Suami yang patriarki umumnya mewajarkan sikap atau perilakunya yang kurang pantas.
Misalnya ia tidak mau membantu istrinya atau malas melakukan sesuatu dan lebih suka menyuruh sang istri.
Hal ini terjadi karena suami merasa punya kuasa dan berhak menentukan hal apa saja yang perlu ia lakukan.
Jika diteruskan, sikap seperti ini bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena suami merasa punya kendali penuh terhadap istrinya.