PALPRES.COM - Dalam pengerjaan selama ini pastinya ibu kota negara (IKN) telah mengumpulkan banyak sampah dan bisa mempengaruhi kondisi lingkungan yang ada di sekitar.
Namun, pemerintah pastikan agar tidak terjadi masalah terhadap alam dengan membuat proyek ini.
Permasalahan mengenai sampah terus saja menjadi polemik yang tak ada habisnya di kota-kota besar dan IKN juga tidak luput.
Setiap harinya produksi sampah Indonesia mencapai 175.000 ton, jika ditotalkan setiap warga di negara ini setiap orang menyumbang sekitar 0,7 kilogram per harinya.
BACA JUGA:Kapal Penangkap Ikan Diawaki 11 ABK WNI Tenggelam di Perairan Pulau Jeju Korsel, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Enak Gurih Nampol, Chef Devina Bagikan Resep Sate Taichan Porsi 60 Tusuk, Lengkap dengan Sambal
Dampaknya, tentu akan mengganggu ekositem lingkungan yang ada di sekitar dan menjadikan sarang penyakit jika sudah dibiarkan.
Untuk mengatasi permasasalahan yang terjadi terkait limbah makanan ataupun limbah plastik, IKN bakal membangun tempat yang dinamakan TPST.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) adalah rencana pembangunan yang disusulkan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).
Proyek ini dimaksudkan untuk menjaga ekosistem lingkungan di wilayah sentral Ibu Kota Baru akan dibangun di lahan seluas 22,16 hektare.
BACA JUGA:Bukan Hanya Imbas Boikot, Ini Penyebab KFC Rugi Rp557 Miliar Hingga Tutup 47 Gerai di Indonesia
Ada 2 tempat pembangunan untuk TPST yakni TPST 1 dan TPST 2, yang letak TPST 1 berlokasi di KIPP.
Sementara untuk pengerjaan TPST 2 sama dengan TPST 1, tapi di sektor yang berbeda yakni sektor 1C.
Apabila TPST 1 dapat mengelola sampah dengan berat 89 ton, maka bangunan PTSP 2 mempunyai kapasitas yang lebih besar yakni 120 ton.