Dari sisi LU, seluruh LU pada triwulan III 2024 menunjukkan kinerja positif.
LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring permintaan domestik dan global yang terjaga.
BACA JUGA:Bank Indonesia Pastikan Uang Pecahan Rp10.000 Rumah Limas Tahun Emisi 2005 Masih Berlaku
LU Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh positif seiring dengan peningkatan mobilitas yang didorong oleh pelaksanaan event nasional dan internasional.
Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 secara tahunan tumbuh positif di semua wilayah.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Cadangan Devisa Oktober 2024 Meningkat
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 tercatat sebesar 151,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan posisi pada akhir September 2024 sebesar 149,9 miliar dolar AS.
BACA JUGA:Laporan Bank Indonesia Bulan Agustus 2024, Inflasi Terjaga Rendah, Pertumbuhan Kredit Tetap Kuat
BACA JUGA:Bank Indonesia Kini Hadirkan QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS yang Lama?
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
BACA JUGA:Rekrutmen Besar-besaran, Lowongan Kerja dari Bank Indonesia (BI) Ketahui posisi dan Cara Daftarnya
BACA JUGA:Kolaborasi Bank Indonesia dan MarkPlus Institute Perkuat Industri dan Pemasaran di Sumatera Selatan