Yogyakarta merupakan kota terakhir yang mempunyai skor EPI kategori menengah.
Skor EPI Yogyakarta hanya berbeda 1 poin dengan Semarang, yakni 504.
Dari daftar tersebut tak ditemukan kota yang mempunyai nilai EPI kategori tinggi dan sangat tinggi.
BACA JUGA:Mudahnya Bayar Obat di Instalasi Farmasi dengan BRImo
Beberapa kota lain justru ada dalam tingkat yang rendah dan sangat rendah.
Dimana kota yang mencetak skor kecakapan rendah diantaranya Balikpapan, Batam, Mataram, Pontianak, Bandar Lampung, Makassar dan lainnya, yang skor EPI rendah berkisar antara 458-498.
Sedangkan 2 kota yang menghasilkan nilai sangat rendah yakni Banjarmasin (437) dan Jambi (435).
Kurangnya kemampuan bahasa Inggris ini disebabkan oleh tak meratanya akses pendidikan dan kualitas pengajaran di setiap daerah.
BACA JUGA:Dijamin Bikin Nagih! Cobain Resep Ayam Goreng Seuhah, Rasanya Pedas Gurih
Padahal, kemampuan bahasa Inggris sangat diperlukan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
Kini, bahasa Inggris masuk dalam daftar mata pelajaran pilihan pada jenjang SD dan MI dengan durasi pelajaran 70 menit per minggu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengubah aturan bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2027/2028.