JAKARTA, PALPRES.COM – Gempa bumi berdampak besar setidaknya terjadi 4 kali di Yogyakarta, menurut catatan sejarah.
Gempa-gempa itu menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.
Demikian dijelaskan oleh Dr Daryono S.Si, MSi, Kordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa waktu lalu.
Menurut Daryono di laman media sosial X, @DaryonoBMKG, ada empat kali gempa di Yogyakarta yeng memiliki dampak besar.
BACA JUGA:Sesar Opak Picu Gempa di Bantul Pagi Ini, BMKG: Penyebab Beberapa Gempa Signifikan di Yogyakarta
BACA JUGA:Gempa 4.9 Magnutudo Pagi Ini Guncang Maluku Barat Daya, Cek Update Pusat Gempa Regional IX Ambon
Gempa sebabkan ribuan korban tewas
Keempat gempa berdampak besar itu, menurut Daryono, yakni terjadi pada 1840, 1867, 1943 dan 2026.
“Gempa pada 1943 korban meninggal mencapai 2.000 an orang.
Sedangkan gempa yang terjadi pada 2006, jumlah korban meninggal lebih dari 6.200 orang,” ujar Daryono.
BACA JUGA:Pagi Ini Papua Diguncang Gempa 4.4 Magnitudo, Cek Update Terkini Stasiun Geofisika Nabire
BACA JUGA:Gempa 5.3 Magnitudo Pagi Ini Guncang Tanggamus Lampung, pada Kedalaman 74 Km, Cek Episentrumnya
Sebelumnya, gempa berkekuatan 3.4 Magnitudo dirasakan di Bantul, Yogyakarta, 13 November 2024 pagi.
Menurut Daryono, genpa tersebut dipicu Sesar Opak.
Sesar Opak adalah sesar aktif, yang bertanggung jawab atas beberapa gempa signifikan di Yogyakarta
Dijelaskan Daryono di laman media sosial X, @DaryonoBMKG, bahwa mekanisme Sesar Opak rumit, bervariasi melibatkan sesar geser miring ke kiri (left-lateral oblique-slip faulting).