Menyediakan bantuan bagi kelompok rentan seperti ib hamil dan lansia menjadi salah sat cara strategis untuk menhaga permintaan dalam perekonomian, terutama di kalangan bawah.
Dilihat dari perspektif ekonomi kesejahteraan, anak-anak, ibu hamil dan lansia merpakan kelompok rentan yang sering kali meerlukan perhatian khusus.
Contohnya, kebutuhan gizi ibu hamil, sangat penting lantaran ini berpengaruh pada bayi yang ada di kandungan.
BACA JUGA: Target Rampung Akhir 2024, Perbaikan Jalan Senilai Rp243,89 Miliar di Jabar Ini Dikebut
BACA JUGA:SIMAK! Ini 7 Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong
Selanjutnya anak-anak juga harus mendapatkan perhatian khusus untuk menjaga tumbuh kembangnya.
Mereka membutuhkan gizi yang baik untuk mendukung pertumbuhan secara fisik dan kognitif.
Begitu juga dengan lansia yang mungkin telah mendapatkan upah atau tidak bekerja, sehingga mereka bergantung dengan dukungan keluarga atau bantuan dari pemerintah.
Pemberian bansos yang ditujukan secara khusus pada kelompok rentan ini akan membantu perekonomian, mencegah malntrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA:Brasil 1-1 Uruguay: Gol Luar Biasa Valverde dan Gerson di Kualifikasi Piala Dunia Conmebol
BACA JUGA:Paslon Toha-Rohman Pilih WO di Debat Kandidat Kedua Pilkada Muba 2024, Ini Alasannya
Tantangan Program PKH
Arin juga menjelaskan terkait salah tantangan besar dalam menjalankan program ini yaitu masalah efektivitas penyaluran dan pengawasan.
Penyaluran dan pengawasan rentan tidak bisa tepat sasaran, misalnya terdapat kesalahan dalam pengelolaan dana maupun ketidakmerataan distribusi.
Sebab itulah, agar program PKH berjalan dengan optimal dan tidak salah sasaran, diperlukan pengawasan yang ketat dan teknologi yang tersistematisasi.