PALPRES.COM - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut skema baru subsidi BBM hampir final.
Ya, Pemerintah Indonesia tengah memfinalisasi perubahan skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantua langsung tunai (BLT).
Bahlil Lahadalia menjelaskan, bahwa rencana ini dirancang untuk memastikan subsidi lebih tepat sasaran, langsung menyentuh masyarakat miskin dan rentan yang paling membutuhkan bantuan.
Menurut Bahlil, kebijakan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi penyimpangan dan mengoptimalkan manfaat bagi penerima yang memenuhi kriteria.
BACA JUGA:HOKI BANGET! Ini Prediksi 7 Shio yang Rejekinya Mengalir Deras di Tahun Baru 2025
BACA JUGA:Target Selesai Tahun 2024, Inilah Tantangan Proyek Jalan Tol Terpanjang di Indonesia
Kebijakan ini juga didukung oleh sejumlah ekonom yang menyebutnya langkah tepat untuk mengurangi ketidakadilan dalam distribusi subsidi.
Apalagi saat ini harga minyak di pasar global sedang mengalami penurunan.
Menteri Bahlil mengatakan bahwa laporan final mengenai perubahan ini bakal segera disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan persetujuan akhir.
Reformasi ini dirancang tak hanya untuk meningkatkan efisiensi anggaran negara, namun juga untuk melindungi daya beli masyarakat miskin di tengah tekanan ekonomi.
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
BACA JUGA:PNS dan PPPK Jangan Lakukan Hal Ini, Sanksinya Bisa Dipecat dengan Tidak Hormat
Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa transisi ini memerlukan strategi komunikasi yang baik untuk menjelaskan manfaat kebijakan kepada masyarakat luas.
Terkhusus bagi kelompok masyarakat yang selama ini bergantung pada subdisi harga BBM.
Kebijakan ini juga memiliki tantangan terbesar yakni mengenai siapa yang pada akhirnya menerima apakah akurat atau tidak.