BACA JUGA:Pagi Ini Pagaralam Sumsel Diguncang Gempa 4.6 Magnitudo, Cek Episentrum dan Kedalamannya
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ungkap Daryono.
Daryono menambahkan, menurut hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi di NTT tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Hingga hari Sabtu, 30 November 2024 pukul 09.15 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock,” tukas Daryono.
BACA JUGA:Waspadai Tanah Longsor saat dan setelah Gempa, Ini Penjelasan BMKG
BACA JUGA:Update BMKG, Pagi Ini Gempa 4.6 Magnitudo Guncang Melonguane Sulut, Tak Berpotensi Tsunami
Flores Back Arc Thrust
Dikutip dari Wikipedia, Sesar Dorong Busur Belakang Flores atau Flores Back Arc Thrust adalah sistem utama sesar dorong berarah barat-timur yang membentang ke arah timur dari barat Lombok tepat di selatan tempat berakhirnya Paparan Sunda di Laut Bali, menuju pulau Sumbawa, Flores, dan Alor.
Dengan total panjangnya minimal 800 km, memasuki Cekungan Weber dan Cekungan Aru yang berdekatan dengan Paparan Sahul Lempeng Australia.
Sesar dorongnya mengarah ke selatan dan terletak di wilayah busur belakang Busur Sunda–Banda, yang terkait dengan subduksi lempeng Australia ke bawah lempeng Laut Sunda dan Laut Banda.
BACA JUGA:Gempa 4.4 Guncang Marisa Gorontalo, Tak Berpotensi Tsunami, Cek Kedalaman dan Episentrumnya
BACA JUGA:Update Pusat Gempa Regional IX Ambon, Pagi Ini Gempa 4.6 Magnitudo guncang Maluku Barat Daya
Sistem sesar dorong berkembang sebagai akibat timbulnya tumbukan benua pada saat kerak benua Lempeng Australia mencapai Palung Sunda.
Bagian timur sistem sesar disebut juga dengan sebutan Wetar Thrust.
Di atas sesar dorong utama terdapat serangkaian sesar dorong yang imbricate (tumpang tindih).