BACA JUGA:Hamas Terancam Hengkang dari ‘Rumah Keduanya’ di Qatar, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Trump Menangi Pilpres AS, Ini Sikap Hamas dan Hizbullah
Ditengah kehancuran masif akibat kampanye militer yang dilakukan Israel, Hamas perlahan-lahan membangun kembali operasinya di Gaza.
Walaupun mereka kehilangan banyak korban jiwa dalam serangan Israel.
Hamas saat ini tengah membangun garis pertahanan di beberapa bagian Jalur Gaza-Tangkapan Layar X @bombingkilling-
Israel serang Gaza
Sementara itu Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin kemarin di seluruh wilayah menewaskan sedikitnya 12 orang.
BACA JUGA:Israel Klaim Tewaskan Pejabat Hamas Terakhir di Gaza, Ini Profilnya
BACA JUGA:Berduka atas Kematian Yahya Sinwar, Ini Sumpah Para Militan Hamas
Korban tewas mayoritas adalah warga Palestina yang mengungsi yang berlindung di sebuah rumah di utara.
Lebih dari 14 bulan setelah perang Israel-Hamas, kekerasan terus berlanjut.
Bahkan ketika Amerika Serikat menyatakan “optimisme yang hati-hati” mengenai prospek mencapai gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kepada media, bahwa 10 warga Palestina tewas ketika serangan Israel saat fajar menghantam sebuah rumah di Beit Lahia, Gaza utara, tempat beberapa keluarga pengungsi mencari perlindungan.
BACA JUGA:Israel Pastikan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Biden-Harris Harap Kekerasan Berakhir
BACA JUGA:Dokumen Rahasia Terungkap, Hamas Ajak Iran pada Serangan 7 Oktober ke Israel?
Kampanye militer Israel
Diketahui, Israel telah melancarkan kampanye militer di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Kampanye ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan Hamas yang dikenal dengan nama Operasi "Banjir Al Aqsa" pada 7 Oktober 2023.