BACA JUGA:Turun Gunung Gempur Israel! Ini Profil Pejuang Marxis Gaza
Diketahui, akhir Juli lalu, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran saat menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian, Presiden Iran yang baru.
Mendiang Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar -Kolase-
Iran menuduh Intelijen Israel terlibat dalam tewasnya Ismail Haniyeh, yang nyaris menyulut perang terbuka antara Negeri Persia itu dengan Israel.
Saat itu, Israel belum secara terbuka mengakui bertanggung jawab atas operasi pembunuhan Ismail Haniyeh.
Walau belakangan akhirnya diakui oleh Menhan Israel Katz.
BACA JUGA:Konspirasi di Suriah? Iran Tuduh AS-Israel Campur Tangan
BACA JUGA:Bashar Al-Assad Jatuh, Israel caplok wilayah Suriah, Hizbullah Murka!
Habisi Sinwar dan Nasrallah
Ismail Haniyeh yang selama ini tinggal di Qatar, menjadi salah satu tokoh penting Hamas yang terlibat dalam diskusi bertujuan untuk menetapkan gencatan senjata di wilayah Palestina.
Upaya tersebut dilakukan Haniyeh, ditengah kampanye Israel di Gaza pasca serangan Hamas ke wilayah negara zionis tersebut pada 7 Oktober 2023 lalu.
Setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, pasukan Israel melanjutkan pembunuhan suksesor Haniyah di Gaza, Yahya Sinwar.
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Israel Ini, ‘Curhat’ setelah Ditahan Lebih dari 420 Hari
BACA JUGA:Israel Bom RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Ini Sikap Keras Indonesia
Penerus Haniyeh dipandang Israel, sebagai dalang serangan 7 Oktober yang memicu konflik Israel-Palestina saat ini.
Tak cukup sampai disitu, serangan militer Israel juga menyasar ke Kelompok Militan Hizbullah di Lebanon.
Dalam serangan Israel, Jumat 27 September 2024, Hassan Nasrallah dipastikan juga tewas.