Sang pelatih sempat menjadi pilihan pada musim panas, namun tim Serie A itu memilih untuk tidak menunggu hasil perebutan kekuasaan setelah terpilihnya Andrés Villas-Boas sebagai presiden Porto.
BACA JUGA:Imbas Tragedi Jeju Air, V-League All Star Batal, Laga Megawati Cs Tanpa Penonton
BACA JUGA:Preview: Akankah Chelsea Menutup Akhir Tahun dengan Pesta di Ipswich?
Dia dipilih karena gaya dan resume-nya yang keras.
Ia telah meraih kesuksesan di Eropa, mencapai babak delapan besar Liga Champions dua kali.
Antara Milan dan Sergio Conceicao
Sergio Conceicao lebih berprestasi daripada pendahulunya, namun sedikit kurang mengenal liga.
BACA JUGA:Preview: Newcastle Incar Kemenangan Kelima Secara Beruntun di Old Trafford
BACA JUGA:Harry Maguire Bandingkan Manchester United di Bawah Ruben Amorim dengan Erik ten Hag
Filosofi yang ia terapkan tidak terlalu cocok dengan apa yang biasa dilakukan oleh tim ini.
Sangat menarik dan beresiko bahwa mereka telah menggandakan disiplin dengan memilihnya.
Sedangkan Fonseca sendiri mengalami kesulitan saat mencoba melakukan hal tersebut, dan tim tidak meresponnya dengan baik.