Proyek ini berhasil meningkatkan penjualan gas sebesar 0,5 MMSCFD sehingga turut memperkokoh capaian Zona 9 di sektor gas.
BACA JUGA:Dukung Net Zero Emission, Pertamina Hulu Indonesia Raih Capaian Dekarbonisasi Diatas Target
Secara keseluruhan, penjualan gas mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Realisasi year-to-date penjualan gas Lapangan Sangasanga mencapai 106 persen dibandingkan RKAP.
Begitu juga dengan realisasi year-to-date penjualan gas Lapangan Sangatta yang mencapai 158 persen dibandingkan RKAP.
Untuk produksi minyak, Zona 9 menerapkan berbagai strategi dan inisiatif untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan produksi.
BACA JUGA:Program CSR Sasar Kaum Disabilitas di Tarakan, Ini Respon Dirut Pertamina Hulu Indonesia
BACA JUGA:Pertamina Hulu Indonesia Tanam 1.200 Bibit Mangrove di Wilayah Kaltim, Ini Tujuannya
Beberapa langkah penting meliputi optimasi base production guna memaksimalkan potensi sumur, percepatan work over di lapangan-lapangan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).
Serta perpanjangan masa kerja rig PDSI 38.2 untuk mendukung aktivitas pengeboran berkelanjutan.
Ade Diar Suhendar, Senior Manager Production & Project Zona 9, menjelaskan bahwa Perusahaan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik di industri hulu migas nasional dan global.
“Kami melakukan optimasi urutan pengeboran (drilling sequence).
BACA JUGA:Inovasi Diterapkan Pertamina Hulu Indonesia Raih Penghargaan Internasional INTARG 2024 di Polandia
BACA JUGA:PT Pertamina Hulu Indonesia Paparkan Kinerja ESG dan Inovasi Teknologi Pada IPA Convex 2023
Untuk meningkatkan efektivitas pengeboran, rekomplesi sumur PNX-01 sebagai upaya revitalisasi sumber daya.