Pengelolaan lahan berbasis rawa agak sulit tanpa didukung oleh Kementerian Pertanian dan berbagai pihak termasuk Komisi II dan IV DPR RI.
"Hari ini bukti itu nyata dukungan tersebut. Opla dan cetak sawah kami utamakan untuk dikembangkan Karena pada musim kemarau Sumsel menjadi salah satu daerah yang memiliki daerah rawa yang luas dan berpotensi Karhutlah," jelasnya.
Opla dan cetak sawah memberikan dua manfaat sekaligus bagi Sumsel.
BACA JUGA:KREATIF! Petani OKI Modifikasi Mesin Penggilingan Padi Biasa jadi RMU Serbaguna Hemat Biaya
BACA JUGA:INOVATIF! Petani OKI Berhasil Panen Padi Gogo di Lahan Perkebunan Sawit
Antara lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan juga untuk aspek percegahan karhutla, jelas Elen.
Beras menjadi salah satu sumber inflasi beberapa wilayah kab/kota.
"Alhamdulillah beberapa bulan terakhir inflasi sudah bisa diatasi tapi ini tetap harus diperlukan hilirisasi agar tidak menjadi persoalan inflasi kedepannya. Karena produksi padi tidak diproduksi disini yang menjadi sumber inflasi di Sumsel," katanya.
Elen berharap Sumatera Selatan dapat menjadi offtaker bagi pengelolaan padi di Sumsel.
BACA JUGA:Bangun Rumah Penyu, PHE ONWJ Dukung Pelestarian Penyu Sisik di Pulau Rambut
Apabila Sumsel juga perlu memiliki produksi hilirisasi dan distribusi pangan.
Sudaryono: Bangun Indonesia Khususnya Pertanian
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, B.Eng., M.M., MBA., mengajak semua pihak kompak membangun Indonesia dalam berbagai sektor khususnya pertanian.
Sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto, salah satu konsen pembangunan di Indonesia yaitu Pangan.
BACA JUGA:7 Daerah Penghasil Batu Bara Terbesar di Indonesia, Sumsel Masuk?
BACA JUGA:Inilah 5 Daerah Penghasil Batu Akik Berkualitas Tinggi di Indonesia