“Alhamdulillah saya bisa mengangkat derajat orang tua, yang tadinya rumah kayu sudah mau roboh, sekarang sudah rumah permanen,” katanya.
Tutia juga mengaku bahagia karena tidak perlu melihat sang ibu menjadi buruh cuci setrika lagi.
“Itu yang paling saya syukuri karena bisa kuliah lewat Bidiksiba. Saya sangat berterima kasih pada Bukit Asam,” jelasnya.