Dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak sehat, serta serat dari buah-buahan, kolak dapat membantu mengembalikan energi dan nutrisi setelah seharian berpuasa.
BACA JUGA:Jelang Lebaran 2025, Bansos Termin 2 Cair Merata, Cek Info Terkini LewaT KKS
BACA JUGA:Rekomendasi HP Terbaik Buat Lebaran 2025, Harga Rp1 Juta Hingga Rp15 Juta
Dalam berbagai daerah di Indonesia, kolak juga memiliki variasi yang beragam sesuai dengan bahan lokal yang tersedia.
Misalnya, ada kolak pisang, kolak ubi, kolak biji salak, hingga kolak ketan.
Setiap variasi kolak memiliki ciri khasnya sendiri dan memberikan variasi rasa yang unik bagi penikmatnya.
Selain itu, kolak juga sering dipadukan dengan aneka bahan tambahan seperti kolang-kaling, mutiara, atau agar-agar untuk menambah tekstur dan variasi pada hidangan.
BACA JUGA:Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Terus Meningkat, VLL Tol Terbanggi-Kayuagung Masih yang Tertinggi
BACA JUGA:DPC PKB Muba Gelar Tasyakuran Rayakan Kemenangan Pilkada, Bupati HM Toha Sampaikan Ini
Hal ini membuat kolak menjadi makanan yang bisa dieksplorasi dengan berbagai kreativitas dalam penyajiannya.
Tak hanya sebagai takjil, kolak juga sering dihidangkan sebagai hidangan penutup di acara-acara spesial atau perayaan tertentu.
Kehadiran kolak di berbagai momen kebersamaan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai makanan yang dicintai oleh banyak orang.
Selain itu, kolak juga memiliki nilai historis dan religius yang dalam budaya Indonesia.
BACA JUGA:Menguatkan Generasi Muda, Bupati HM Toha Ajak Mahasiswa dan Pemuda Muba Lakukan Ini
BACA JUGA:Pemkab Muba Bakal Gelar Pawai Malam Takbiran Bareng Masyarakat
Makanan ini sering dihidangkan dalam acara-acara keagamaan dan ritual tertentu sebagai simbol kesyukuran dan keberkahan.